Tuesday, May 1, 2018

KEKUATAN PIKIRAN : APAKAH HANYA MITOS ?

Itulah pertanyaan yang kadang muncul dalam benak saya setelah membaca berbagai buku motivasi diantaranya The Secret  karya Rhonda Byrne dan buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu dan buku-buku lainnya yang membahas tentang pikiran. Buku-buku tersebut mempercayai bahwa apa yang selalu kita pikirkan baik negatif maupun positif akan menyebar di alam dan menjadi doa yang akan kita alami dikemudian hari. Karenanya kita dianjurkan untuk selalu berpikir positif agar hasil yang kita tuai juga positif.

Membahas tentang hal ini bukannya saya akan melawan toeri-toeri yang telah dikemukkan pada buku-buku motivasi yang menurut saya sungguh luar biasa karena ditulis oleh orang-orang yang mempunyai reputasi hebat dalam toeri motivasi yang bermanfaat bagi pembacanya. Karena terus terang saya sendiri mengalami kejadian-kejadian yang diteorikan pada buku-buku tersebut baik hasil positif maupun negatif. Karena pengalaman tersebut saya berusaha mencari pembenarannya melalui keyakinan saya sebagai pemeluk agama Islam yang tentu segala sesuatunya ada landasan dan pijakan yang harus diacu dan dipercayai yaitu Alquan dan Hadist.

Mengapa saya harus mencari landasannya, karena saya meyakini bahwa jika mempercayai begitu saja sebuah teori dengan mengesampingkan adanya Yang Maha Penentu pasti jatuhnya dosa dan bahkan Syirik. Lebih berbahaya lagi jika hidup kita hanya mempercayai pikiran kita sendiri dengan terus berusaha berfikir positif tanpa menggantungkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Sedangkan Firman-Nya menyatakan :


Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS:6 – Al-An’am 59)

Segala sesuatu telah tertulis di dalam Lauh Mahfuzh termasuk apa yang akan dialami seseorang. Apakah kekuatan pikiran mampu merubah sesuatu yang telah menjadi ketentuan ??. Simaklah ayat berikut :


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.  (QS:13 – Ar’d – 11)
[768]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Penjelasan [768] bahwa perubahan nasib suatu kaum dapat dikarenakan ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya diantaranya dengan memperbaiki / merubah penyebab kemunduran pada kaum tersebut. Artinya apapun bisa berubah dengan adanya usaha dan doa yang dipanjatkan dari hamba-Nya kepada-Nya. Sebagaimana Firman-Nya :

[767]. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" (QS : 40- Al Muminun - 60) Orang yang tidak pernah berdoa dengan menghambakan dirinya kepada-Nya divonis sebagai orang yang sombong. Dengan demikian bahwa jelaslah kita diwajibkan untuk selalu meminta pertolonga-Nya dalam segala hal termasuk memohon perlindungan dari dahsyatnya api neraka. Allah SWT mengabarkan kepada kita, bahwasannya Allah dekat dan pasti mengabulkan segala doa :


Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS:2 Al Baqarah – 186) Allah menguasai segala sesuatu apapun yang dikehendaki-Nya tidak ada yang dapat menghalanginya. Demikian juga dengan nasib dan jalan hidup semua mahluq-Nya ada dalam genggaman-Nya sebagai mana telah tercatat dalam Lauh Mahfuzd termasuk segala penyebabnya. Artinya jangankan hanya catatan kehidupan mahluq, langit, bumi dan segala isinya bisa berubah sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Lalu apa hubunganya dengan kekuatan pikiran ??, simaklah Hadist berikut :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, ia berkata : Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil"(Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah selalu bersama kita, bukan berarti kekuasaan Allah terbatas pada hamba-Nya, tentunya kekusasaan Allah jauh melaupaui apa yang ada. Hadits ini memotivasi kita untuk selalu mengingat Allah, dan selalu melaksanakan kebaikan, karena sesuai dengan hadits di atas, bahwa Allah tidak akan membalas perbuatan baik hambanya dengan balasan yang sama, akan tetapi Allah akan membalasnya dengan balasan yang lebih dari itu.Dari hadist tersebut juga Allah SWT menyatakan bahwa akan selalu bersama hamba-Nya sesuai dengan persangkaan hamba tersebut.  Persangkaan adalah buah dari pikiran, karena itu terjawablah sudah bahwa buah pikiran baik negatif maupun positif akan selalu menjadi bagian hidup kita sesuai dengan mana yang dominan kita pikirkan. Artinya kekuatan pikiran bukan hanya mitos ?, Allah SWT lah yang telah mengabulkan buah pikiran tersebut sesuai dengan prasangka hamba kepada-Nya.

Baca Juga :


 Yang perlu diluruskan pada teori kekuatan pikiran adalah, hendaknya kita selalu mengingat bahwa ada yang menciptakan pikiran tersebut, bukanlah alam semesta yang mengumpulkan kekuatan untuk menjadi hal yang dialami manusia. Tetapi pencipta dan pemilik alam semestalah yang telah menentukan segala hal. Maka hendaklah jangan sekejap pun berpaling dari mengingat-Nya. Sebagaimana firman-Nya :


(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS:13 – Ar’d – 28).

 

Kekuatan pikiran memang hebat dan terasa ajaib bagi manusia, tetapi lebih hebatlah yang menciptakan pikiran dan pemilik segala kehebatan yang menguasai segala sesuatu yang apabila mempunyai kehendak pada sesuatu cukup dengan kun fayakun, jadi maka jadilah sesuatu tersebut.

 Wallahualam bissawab…

No comments:

Post a Comment

Bagaimana menurut Anda ?