Itulah
pertanyaan yang kadang muncul dalam benak saya setelah membaca berbagai buku
motivasi diantaranya The Secret karya Rhonda Byrne dan buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu dan
buku-buku lainnya yang membahas tentang pikiran. Buku-buku tersebut mempercayai
bahwa apa yang selalu kita pikirkan baik negatif maupun positif akan menyebar
di alam dan menjadi doa yang akan kita alami dikemudian hari. Karenanya kita
dianjurkan untuk selalu berpikir positif agar hasil yang kita tuai juga
positif.
Membahas
tentang hal ini bukannya saya akan melawan toeri-toeri yang telah dikemukkan
pada buku-buku motivasi yang menurut saya sungguh luar biasa karena ditulis
oleh orang-orang yang mempunyai reputasi hebat dalam toeri motivasi yang
bermanfaat bagi pembacanya. Karena terus terang saya sendiri mengalami
kejadian-kejadian yang diteorikan pada buku-buku tersebut baik hasil positif
maupun negatif. Karena pengalaman tersebut saya berusaha mencari pembenarannya
melalui keyakinan saya sebagai pemeluk agama Islam yang tentu segala sesuatunya
ada landasan dan pijakan yang harus diacu dan dipercayai yaitu Alquan dan
Hadist.
Mengapa saya harus
mencari landasannya, karena saya meyakini bahwa jika mempercayai begitu saja
sebuah teori dengan mengesampingkan adanya Yang Maha Penentu pasti jatuhnya
dosa dan bahkan Syirik. Lebih berbahaya lagi jika hidup kita hanya mempercayai
pikiran kita sendiri dengan terus berusaha berfikir positif tanpa
menggantungkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Sedangkan Firman-Nya
menyatakan :
Dan pada sisi Allah-lah
kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,
dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun
pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS:6 – Al-An’am 59)
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS:13 – Ar’d
– 11)
[768]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Penjelasan [768] bahwa perubahan nasib suatu kaum dapat dikarenakan ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya diantaranya dengan memperbaiki / merubah penyebab kemunduran pada kaum tersebut. Artinya apapun bisa berubah dengan adanya usaha dan doa yang dipanjatkan dari hamba-Nya kepada-Nya. Sebagaimana Firman-Nya :
[768]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Penjelasan [768] bahwa perubahan nasib suatu kaum dapat dikarenakan ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya diantaranya dengan memperbaiki / merubah penyebab kemunduran pada kaum tersebut. Artinya apapun bisa berubah dengan adanya usaha dan doa yang dipanjatkan dari hamba-Nya kepada-Nya. Sebagaimana Firman-Nya :
[767].
Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara
bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan
yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran
itu, disebut malaikat Hafazhah.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"
(QS : 40- Al Muminun - 60) Orang yang tidak pernah berdoa dengan menghambakan
dirinya kepada-Nya divonis sebagai orang yang sombong. Dengan demikian bahwa
jelaslah kita diwajibkan untuk selalu meminta pertolonga-Nya dalam segala hal
termasuk memohon perlindungan dari dahsyatnya api neraka. Allah SWT mengabarkan kepada kita, bahwasannya Allah
dekat dan pasti mengabulkan segala doa :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS:2 Al Baqarah – 186) Allah menguasai segala sesuatu apapun yang
dikehendaki-Nya tidak ada yang dapat menghalanginya. Demikian juga dengan nasib
dan jalan hidup semua mahluq-Nya ada dalam genggaman-Nya sebagai mana telah
tercatat dalam Lauh Mahfuzd termasuk segala penyebabnya. Artinya jangankan
hanya catatan kehidupan mahluq, langit, bumi dan segala isinya bisa berubah
sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Lalu apa hubunganya dengan kekuatan pikiran ??,
simaklah Hadist berikut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, ia berkata : Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia
ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya
dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik
dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat
kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat
kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang
kepadanya dengan berlari-lari kecil". (Hadits ditakhrij oleh
Bukhari).
Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah
selalu bersama kita, bukan berarti kekuasaan Allah terbatas pada hamba-Nya,
tentunya kekusasaan Allah jauh melaupaui apa yang ada. Hadits ini memotivasi
kita untuk selalu mengingat Allah, dan selalu melaksanakan kebaikan, karena
sesuai dengan hadits di atas, bahwa Allah tidak akan membalas perbuatan baik
hambanya dengan balasan yang sama, akan tetapi Allah akan membalasnya dengan
balasan yang lebih dari itu.Dari hadist tersebut juga Allah SWT menyatakan bahwa
akan selalu bersama hamba-Nya sesuai dengan persangkaan hamba tersebut. Persangkaan adalah buah dari pikiran, karena
itu terjawablah sudah bahwa buah pikiran baik negatif maupun positif akan
selalu menjadi bagian hidup kita sesuai dengan mana yang dominan kita pikirkan.
Artinya kekuatan pikiran bukan hanya mitos ?, Allah SWT lah yang telah
mengabulkan buah pikiran tersebut sesuai dengan prasangka hamba kepada-Nya.
Baca Juga :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS:13 – Ar’d – 28).
Kekuatan pikiran memang hebat dan terasa ajaib bagi
manusia, tetapi lebih hebatlah yang menciptakan pikiran dan pemilik segala
kehebatan yang menguasai segala sesuatu yang apabila mempunyai kehendak pada
sesuatu cukup dengan kun fayakun, jadi maka jadilah sesuatu tersebut.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana menurut Anda ?