Monday, October 8, 2012

RAHASIA PENCIPTAAN MANUSIA : BERDASARKAN FIRMAN ALLAH DALAM AL-QURAN


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Ya Allah Engkaulah Tuhanku Tiada Tuhan Selain Engkau, Engkau Penciptaku dan Aku adalah hamba-Mu yang akan berbakti kepada-Mu semampuku. Aku berlindung Kepada-Mu dari segala dosa yang Aku perbuat. Aku mengakui segala Nikmat-Mu yang Engkau Berikan Kepadaku. Dan Aku mengakui segala perbuatan dosaku. Ampuni Aku Ya Allah, karena tidak ada yang dapat mengampuni segala kesalahanku selain Engkau.
Saudaraku hendaknya Sayyidul Istighfar di atas harus selalu kita panjatkan kepada Pencipta Alam jagad Raya Ini, pencipta yang ghaib dan yang nampak, tempat bergantung segala sesuatu, Rabbul Alamin, tidak ada yang luput segala sesauatupun di langit dan di bumi dari kehendak-NYA, dan tiada yang setara dengan-NYA.
Saudaraku mengapa kita harus selalu beristighfar dan berdzikir mengingat Allah ?. Simaklah Firman Allah berikut ini :


Keberadaan manusia di muka bumi ini









Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al- Baqarah 30)

Jelaslah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi sebagaimana yang disampaikan Allah SWT kepada para Malaikat. Saat itu para Malaikat meragukan kemampuan manusia untuk mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi. Menurut tafsir Ibnu Kastir keraguan para Malaikat itu bukanlah suatu bentuk penentangan atau dengki terhadap ciptaan Allah,  melainkan suatu permohonan informasi dari hikmah yang terkandung di dalam penciptaan itu. Kemudian Allah menutup ayat ini dengan Firman-NYA : "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Dengan kata lain, seakan-akan Allah bermaksud mengatakan sesungguhnya Aku mengetahui hal-hal yang tidak kalian ketahui menyangkut kemaslahatan yang jauh lebih banyak dalam penciptaan jenis mahluk manusia ini dari pada kerusakan-kerusakan yang kalian sebut itu. Karena sesungguhnya Aku akan menjadikan dari kalangan mereka nabi-nabi dan rosul-rosul, diantara mereka ada siddiqin, para syuhada, orang-orang saleh, ahli zuhud, ahli ibadah, para wali, orang-orang taqwa, para muqarrabin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, orang-orang yang khusuk, orang-orang yang cinta kepada Allah lagi mengikuti jejak rosulnya.

Dengan demikian sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia lebih mulya dan lebih Sempurna dari  mahluk-Nya yang lain. Simaklah Firman-Nya berikut ini :

Proses Penciptaan Manusia (Adam AS) :






Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (Al-Hijr 26)






Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas (Al-Hijr 27)



Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796]. (Al-Hijr 29)

[796]. Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

Penciptaan awal manusia (Adam AS) terbuat dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam. Dan sebelumnya Allah telah mencipatkan jin dari api yang sangat panas. Setelah penciptaan manusia disempurnakan dengan ditiupkan ruh kepadanya, maka para malaikat dan iblis diperintahkan untuk tunduk dan sujud kepada Adam. Lalu semuanya bersujud kecuali iblis. Simaklah Firman Allah berikut ini :

Awal dari Pembangkangan iblis :









Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi 50)







Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (Al- Baqarah 34)

[36]. Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.








Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Al- A’raaf 11)









Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Al- A’raaf 12)

Inilah awal dari pembangkangan iblis kepada Allah, ketika diperintahkan untuk tunduk kepada Adam dengan cara bersujud, iblis mengingkarinya dengan alasan dia merasa lebih baik karena diciptakan dari api sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Ihwal pembangkangan iblis hanyalah merasa iri kepada Adam, sehingga dengan kesombongannya berani mengingkari perintah Allah yang menciptakannya.
Setelah Adam diciptakan dengan sempurna, kemudian Allah mengajarinya mengenai nama-nama benda dan segala sesuatu yang ada di Surga. Selain itu Allah juga menciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuk Adam sebagai pasangan Adam untuk mendiami Surga. Simaklah Firman-Nya berikut ini :

Adam dan Hawa digelincirkan Iblis 







Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" (Al- Baqarah 31)









Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Al- Baqarah 33)









Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim (Al- Baqarah 35)

[37]. Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan










Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari keadaan semula[39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (Al- Baqarah 36)

[38]. Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39]. Maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.













maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (Al- A’raaf 22)

Setelah diajari segala hal, Adam dan Hawa kemudian diperintahkan tinggal di Surga dan dibolehkan untuk memakan segala jenis makanan yang ada di Surga kecuali buah suatu jenis pohon. Adanya larangan memakan buah suatu jenis pohon, yang oleh Syaitan dinamakan buah kholdi, maka hal ini menjadi kesempatan Syaitan untuk membujuk rayu Adam dan Hawa agar mengingkari perintah Allah. Bujuk rayu Syaitan ini berhasil memperdaya Adam dan Hawa dengan memakan buah yang di larang oleh Allah. Akibat perbuatannya itu Adam dan Hawa mendapat hukuman (takdir) dari Allah dengan diturunkan ke bumi. Simaklah Firman-Nya berikut :

Adam dan Hawa turun ke bumi







Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al- Baqarah 38)







Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al- Baqarah 39) 







Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan." (Al- A’raaf 24)






Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (Al- A’raaf 26)


Saudaraku ….
Jelaslah bahwa, perkara Syaitan membakang kepada Allah, Adam diciptakan berpasangan dengan Hawa, ada larangan memakan suatu jenis buah di Surga, dan keleluasaan Syaitan masuk ke Surga setelah melakukan pembakangan ketika diperintahkan sujud kepada Adam sehingga dapat menggoda Adam dan Hawa adalah sebab akibat yang diskenariokan Allah SWT untuk menurunkan (mentakdirkan) Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai khalifah sebagaimana yang di Firmankan-Nya dalam Surat Albaqarah ayat 30 di atas.

Disini Allah tidak serta merta menciptakan Adam dan Hawa dan langsung menurunkannya ke bumi. Hal ini tentu ada rahasia Allah yang terkait dengan hakekat diciptakan-Nya manusia, dimana pada periode berikutnya Allah menghukum Syaitan karena kesombonganya dan menurunkannya ke dunia bersama manusia, setelah turun ke dunia Syaitan menjadi ghaib, di kehidupan manusis di dunia Allah menurunkan para Nabi dan Rosul, menurunkan kitab-kitab, serta menurunkan Rosulullah Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul terakhir besama kitab yang diwahyukan kepadanya yaitu Al-Quran.

Simaklah Firman Allah berikut :






Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Al- A’raaf  13)






Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka dibangkitkan."  (Al- A’raaf  14)

[529]. Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.








Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."





Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (Al- A’raaf  16)









kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Al- A’raaf  17)


Kendatipun iblis mendapat hukuman dengan kesesatan, tetapi mereka mendapat keringanan dimana dia dan anak cucunya diberi umur yang panjang / tidak mati sampai hari kiamat kelak.

Saudaraku bayangkan berapa jumlah populasi Syaitan saat ini, dan tentunya menurut logika kita dapat dengan mudah dia menyesatkan manusia karena jumlah dan pengalamannya. Tetapi ternyata Allah sangat mengasihi manusia walaupun Syaitan tidak terhingga populasinya dan ghaib, setiap manusia dapat mengalahkannya dengan ketaatan kepada Allah. Peringatan-peringatan tentang Syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia tertuang dalam berbagai Surat dan ayat dalam Firman-Nya.
Simaklah salah satu Firman-Nya berikut ini :


Peringatan Bagi Manusia







Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al- A’raaf 27)














Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (Al-Maa’idah 48)


[421]. Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422]. Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

Saudaraku semakin jelas bahwa penciptaan manusia merupakan salah satu sistem diskenariokan Allah SWT di alam semesta yang maha luas ini, simaklah tahapan penciptaan manusia yang dimulai dari penciptaan Adam dan Hawa :
1.  Allah mengabarkan kepada para malaikat bahwa akan menciptkan khalifah di muka bumi
2.  Kemudian Allah mencipatakan Adam dan Pasangannya Hawa
3.  Allah mengajarkan tentang berbagai hal kepada Adam
4.  Allah memerintahkan Adam dan Hawa tinggal di Surga
5.  Allah memberikan larangan memakan suatu jenis buah di Surga
6.  Allah masih memberikan keleluasan kepada Syaitan untuk memasuki surga sehingga bisa membujuk  rayu Adam dan Hawa
7.  Adam dan Hawa melanggar larangan Allah sehingga dihukum (ditakdirkan) untuk turun ke bumi
8.  Karena Kesombongannya iblis / Syaitan juga ditutunkan ke bumi
9.  Syaitan disesatkan dan menjadi musuh nyata bagi manusia,tetapi diberikan keringanan dengan beranak pinak dan semuanya tidak mati sampai hari kiamat
10. Allah memberikan peringatan-peringatan malalui para Nabi dan Rosul
11.Allah memberikan kemudahan kepada manusia dengan kasih sayang-Nya untuk melawan Syaitan yaitu dengan ketaatan kepada-Nya
12.Allah menurunkan Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia
13.Melalui Rosulullah Muhammad SAW dan Al-Quran Allah menjanjikan segala kenikmatan, kemudahan,dan azab di dunia dan akhirat bagi manusia yang taat kepada-Nya dan manusia yang melanggar segala perintah-Nya.

Saudaraku……
Betapa besar nikmat dan kasih sayang Allah kepada manusia, tidak ada satupun mahluq yang tahapannya penciptaannya gamblang dikabarkan kepada manusia seperti penciptaan diri manusia sendiri. Tidak ada satupun mahluq yang diciptakan lengkap dengan segala petunjuk dan pedoman hidup baginya untuk menggapai ketaatan kepada Allah. Pernahkan kita mendengar atau mengetahui Nabi atau Rasul dari kalangan bangsa Jin, di dalam Al-Quran hanya sedikit kita diberi pengetahuan tentang Jin, bahkan Al-Quran yang diturunkan melalui Rosulullah adalah juga menjadi petunjuk bagi bangsa Jin.

Saudaraku …
Sesungguhnya hakekat penciptaan manusia sesuai dengan uraian dan tahapan di atas salah satunya untuk membuktikan kepada malaikat dan Syaitan bahwa manusia mampu menjadi kahlifah yang baik dimuka bumi sesuai dengan Firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat 30 kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “, sehingga setiap manusia harus mampu memberikan ketaatan kepada pencipta-Nya sesuai dengan yang diperintahkan-Nya.

Renungkanlah Firman Allah berikut :

Kehidupan Dunia Hanya main-main belaka








Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al’Ankabuut 64)















Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadiid 20)

Saudaraku…..
Tentu Allah akan murka kepada setiap manusia yang tidak menyadari kepada tugasnya dia di dunia yaitu untuk menjadi khalifah yang baik dan taat kepada-Nya. Bagaimana tidak nenek moyang kita saja Adam dan Hawa hanya karena memakan suatu jenis buah di Surga (hanya karena makanan) harus menjalani hukuman diturunkan ke dunia fana ini. Apalagi jika bentuk pengingkaran terhadap perintah Allah tersebut berupa perbuatan yang keji sperti berzina, berzudi, riba, dsb yang jelas-jelas dilarang dalam Al-Quran tentu Allah akan murka dan siap memberikan balasan sesuai dengan janjinya.

Saudaraku janji Allah adalah yang paling tepat dan azab Allah adalah yang paling pedih…….
Demikianlah rahasia tentang penciptaan manusia, kendati hikmah utama mengapa manusia harus menjadi salah satu komponen dalam sistem alam semesta hanyalah Allah yang tau.

Palembang, Oktober 2012.

Baca artikel terkait : 

No comments:

Post a Comment

Bagaimana menurut Anda ?