Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Ya
Allah Engkaulah Tuhanku Tiada Tuhan Selain Engkau, Engkau Penciptaku dan Aku
adalah hamba-Mu yang akan berbakti kepada-Mu semampuku. Aku berlindung
Kepada-Mu dari segala dosa yang Aku perbuat. Aku mengakui segala Nikmat-Mu yang
Engkau Berikan Kepadaku. Dan Aku mengakui segala perbuatan dosaku. Ampuni Aku
Ya Allah, karena tidak ada yang dapat mengampuni segala kesalahanku selain
Engkau.
Saudaraku
hendaknya Sayyidul Istighfar di atas harus selalu kita panjatkan kepada
Pencipta Alam jagad Raya Ini, pencipta yang ghaib dan yang nampak, tempat
bergantung segala sesuatu, Rabbul Alamin, tidak ada yang luput segala
sesauatupun di langit dan di bumi dari kehendak-NYA, dan tiada yang setara
dengan-NYA.
Saudaraku
mengapa kita harus selalu beristighfar dan berdzikir mengingat Allah ?.
Simaklah Firman Allah berikut ini :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(Al- Baqarah 30)
Jelaslah bahwa manusia diciptakan
untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi sebagaimana yang disampaikan Allah
SWT kepada para Malaikat. Saat itu para Malaikat meragukan kemampuan manusia
untuk mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi. Menurut tafsir Ibnu
Kastir keraguan para Malaikat itu bukanlah suatu bentuk penentangan atau dengki
terhadap ciptaan Allah, melainkan suatu
permohonan informasi dari hikmah yang terkandung di dalam penciptaan itu.
Kemudian Allah menutup ayat ini dengan Firman-NYA : "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dengan kata lain, seakan-akan
Allah bermaksud mengatakan sesungguhnya Aku mengetahui hal-hal yang tidak
kalian ketahui menyangkut kemaslahatan yang jauh lebih banyak dalam penciptaan
jenis mahluk manusia ini dari pada kerusakan-kerusakan yang kalian sebut itu.
Karena sesungguhnya Aku akan menjadikan dari kalangan mereka nabi-nabi dan
rosul-rosul, diantara mereka ada siddiqin, para syuhada, orang-orang saleh,
ahli zuhud, ahli ibadah, para wali, orang-orang taqwa, para muqarrabin, para
ulama yang mengamalkan ilmunya, orang-orang yang khusuk, orang-orang yang cinta
kepada Allah lagi mengikuti jejak rosulnya.
Dengan demikian sesungguhnya Allah
telah menciptakan manusia lebih mulya dan lebih Sempurna dari mahluk-Nya yang lain. Simaklah Firman-Nya
berikut ini :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk
(Al-Hijr 26)
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam)
dari api yang sangat panas (Al-Hijr
27)
Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796]. (Al-Hijr 29)
[796]. Dimaksud dengan sujud di sini
bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
Penciptaan awal manusia (Adam AS)
terbuat dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam. Dan sebelumnya
Allah telah mencipatkan jin dari api yang sangat panas. Setelah penciptaan
manusia disempurnakan dengan ditiupkan ruh kepadanya, maka para malaikat dan
iblis diperintahkan untuk tunduk dan sujud kepada Adam. Lalu semuanya bersujud
kecuali iblis. Simaklah Firman Allah berikut ini :
Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah
mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi 50)
Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur
dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir
(Al- Baqarah 34)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam),
lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali
iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Al- A’raaf 11)
Allah
berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."
(Al- A’raaf 12)
Inilah awal dari pembangkangan
iblis kepada Allah, ketika diperintahkan untuk tunduk kepada Adam dengan cara
bersujud, iblis mengingkarinya dengan alasan dia merasa lebih baik karena
diciptakan dari api sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Ihwal
pembangkangan iblis hanyalah merasa iri kepada Adam, sehingga dengan
kesombongannya berani mengingkari perintah Allah yang menciptakannya.
Setelah Adam diciptakan dengan
sempurna, kemudian Allah mengajarinya mengenai nama-nama benda dan segala
sesuatu yang ada di Surga. Selain itu Allah juga menciptakan Hawa dari salah
satu tulang rusuk Adam sebagai pasangan Adam untuk mendiami Surga. Simaklah
Firman-Nya berikut ini :
Dan Dia mengajarkan kepada
Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu mamang benar orang-orang yang benar!" (Al-
Baqarah 31)
Allah berfirman: "Hai
Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?" (Al-
Baqarah 33)
Dan
Kami berfirman: "Hai Adam,
diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon
ini[37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
zalim (Al- Baqarah 35)
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan
dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari keadaan semula[39]
dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai
waktu yang ditentukan." (Al- Baqarah 36)
[38].
Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu,
yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun
ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam
surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39]. Maksud keadaan semula ialah kenikmatan,
kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
maka syaitan membujuk keduanya (untuk
memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu
itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah
Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
(Al- A’raaf 22)
Setelah
diajari segala hal, Adam dan Hawa kemudian diperintahkan tinggal di Surga dan
dibolehkan untuk memakan segala jenis makanan yang ada di Surga kecuali buah
suatu jenis pohon. Adanya larangan memakan buah suatu jenis pohon, yang oleh
Syaitan dinamakan buah kholdi, maka hal ini menjadi kesempatan Syaitan untuk
membujuk rayu Adam dan Hawa agar mengingkari perintah Allah. Bujuk rayu Syaitan
ini berhasil memperdaya Adam dan Hawa dengan memakan buah yang di larang oleh
Allah. Akibat perbuatannya itu Adam dan Hawa mendapat hukuman (takdir) dari
Allah dengan diturunkan ke bumi. Simaklah Firman-Nya berikut :
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya
dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa
yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati."
(Al- Baqarah 38)
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al- Baqarah 39)
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian,
sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai
tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai
waktu yang telah ditentukan."
(Al- A’raaf 24)
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu
hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan
dibangkitkan. (Al- A’raaf 26)
Saudaraku ….
Jelaslah bahwa,
perkara Syaitan membakang kepada Allah, Adam diciptakan berpasangan dengan
Hawa, ada larangan memakan suatu jenis buah di Surga, dan keleluasaan Syaitan
masuk ke Surga setelah melakukan pembakangan ketika diperintahkan sujud kepada
Adam sehingga dapat menggoda Adam dan Hawa adalah sebab akibat yang
diskenariokan Allah SWT untuk menurunkan (mentakdirkan) Adam dan Hawa turun ke
bumi sebagai khalifah sebagaimana yang di Firmankan-Nya dalam Surat Albaqarah
ayat 30 di atas.
Disini Allah
tidak serta merta menciptakan Adam dan Hawa dan langsung menurunkannya ke bumi.
Hal ini tentu ada rahasia Allah yang terkait dengan hakekat diciptakan-Nya
manusia, dimana pada periode berikutnya Allah menghukum Syaitan karena
kesombonganya dan menurunkannya ke dunia bersama manusia, setelah turun ke
dunia Syaitan menjadi ghaib, di kehidupan manusis di dunia Allah menurunkan
para Nabi dan Rosul, menurunkan kitab-kitab, serta menurunkan Rosulullah
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul terakhir besama kitab yang diwahyukan
kepadanya yaitu Al-Quran.
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga
itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah,
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Al- A’raaf 13)
Iblis
menjawab: "Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka
dibangkitkan." (Al- A’raaf 14)
[529]. Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu
saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan
anak cucunya.
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu
termasuk mereka yang diberi tangguh."
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah
menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari
jalan Engkau yang lurus, (Al- A’raaf
16)
kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Al- A’raaf 17)
Kendatipun iblis
mendapat hukuman dengan kesesatan, tetapi mereka mendapat keringanan dimana dia
dan anak cucunya diberi umur yang panjang / tidak mati sampai hari kiamat
kelak.
Saudaraku
bayangkan berapa jumlah populasi Syaitan saat ini, dan tentunya menurut logika
kita dapat dengan mudah dia menyesatkan manusia karena jumlah dan
pengalamannya. Tetapi ternyata Allah sangat mengasihi manusia walaupun Syaitan
tidak terhingga populasinya dan ghaib, setiap manusia dapat mengalahkannya
dengan ketaatan kepada Allah. Peringatan-peringatan tentang Syaitan adalah
musuh yang nyata bagi manusia tertuang dalam berbagai Surat dan ayat dalam
Firman-Nya.
Simaklah salah
satu Firman-Nya berikut ini :
Peringatan Bagi Manusia
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak
beriman.
(Al- A’raaf 27)
Dan
Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
(Al-Maa’idah 48)
[421].
Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat
yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422]. Maksudnya: umat Nabi
Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.
Saudaraku semakin jelas bahwa penciptaan manusia merupakan
salah satu sistem diskenariokan Allah SWT di alam semesta yang maha luas ini,
simaklah tahapan penciptaan manusia yang dimulai dari penciptaan Adam dan Hawa
:
1. Allah mengabarkan kepada para malaikat bahwa
akan menciptkan khalifah di muka bumi
2. Kemudian Allah mencipatakan Adam dan Pasangannya
Hawa
3. Allah mengajarkan tentang berbagai hal kepada
Adam
4. Allah memerintahkan Adam dan Hawa tinggal di
Surga
5. Allah memberikan larangan memakan suatu jenis
buah di Surga
6. Allah masih memberikan keleluasan kepada Syaitan
untuk memasuki surga sehingga bisa membujuk rayu Adam dan Hawa
7. Adam dan Hawa melanggar larangan Allah sehingga
dihukum (ditakdirkan) untuk turun ke bumi
8. Karena Kesombongannya iblis / Syaitan juga
ditutunkan ke bumi
9. Syaitan disesatkan dan menjadi musuh nyata bagi
manusia,tetapi diberikan keringanan dengan beranak pinak dan semuanya tidak
mati sampai hari kiamat
10. Allah
memberikan peringatan-peringatan malalui para Nabi dan Rosul
11.Allah
memberikan kemudahan kepada manusia dengan kasih sayang-Nya untuk melawan
Syaitan yaitu dengan ketaatan kepada-Nya
12.Allah
menurunkan Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran untuk menjadi petunjuk bagi seluruh
umat manusia
13.Melalui
Rosulullah Muhammad SAW dan Al-Quran Allah menjanjikan segala kenikmatan,
kemudahan,dan azab di dunia dan akhirat bagi manusia yang taat kepada-Nya dan
manusia yang melanggar segala perintah-Nya.
Saudaraku……
Betapa besar nikmat dan kasih sayang Allah kepada
manusia, tidak ada satupun mahluq yang tahapannya penciptaannya gamblang
dikabarkan kepada manusia seperti penciptaan diri manusia sendiri. Tidak ada
satupun mahluq yang diciptakan lengkap dengan segala petunjuk dan pedoman hidup
baginya untuk menggapai ketaatan kepada Allah. Pernahkan kita mendengar atau
mengetahui Nabi atau Rasul dari kalangan bangsa Jin, di dalam Al-Quran hanya
sedikit kita diberi pengetahuan tentang Jin, bahkan Al-Quran yang diturunkan
melalui Rosulullah adalah juga menjadi petunjuk bagi bangsa Jin.
Saudaraku …
Sesungguhnya hakekat penciptaan manusia sesuai dengan
uraian dan tahapan di atas salah satunya untuk membuktikan kepada malaikat dan
Syaitan bahwa manusia mampu menjadi kahlifah yang baik dimuka bumi sesuai
dengan Firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat 30 kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui “, sehingga setiap manusia harus mampu memberikan ketaatan
kepada pencipta-Nya sesuai dengan yang diperintahkan-Nya.
Renungkanlah Firman Allah berikut :
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda
gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan,
kalau mereka mengetahui.
(Al’Ankabuut 64)
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta
dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu. (Al-Hadiid 20)
Saudaraku…..
Tentu Allah akan murka kepada setiap
manusia yang tidak menyadari kepada tugasnya dia di dunia yaitu untuk menjadi
khalifah yang baik dan taat kepada-Nya. Bagaimana tidak nenek moyang kita saja
Adam dan Hawa hanya karena memakan suatu jenis buah di Surga (hanya karena
makanan) harus menjalani hukuman diturunkan ke dunia fana ini. Apalagi jika
bentuk pengingkaran terhadap perintah Allah tersebut berupa perbuatan yang keji
sperti berzina, berzudi, riba, dsb yang jelas-jelas dilarang dalam Al-Quran
tentu Allah akan murka dan siap memberikan balasan sesuai dengan janjinya.
Saudaraku janji Allah adalah yang
paling tepat dan azab Allah adalah yang paling pedih…….
Demikianlah rahasia tentang penciptaan
manusia, kendati hikmah utama mengapa manusia harus menjadi salah satu komponen
dalam sistem alam semesta hanyalah Allah yang tau.
Baca artikel terkait :
No comments:
Post a Comment
Bagaimana menurut Anda ?