Sunday, February 10, 2013

KALI INI IBU PERTIWI MENANGIS TERSEDU-SEDU ........

Kulihat Ibu Pertiwi
Sedang Bersusah Hati
Air Matanya Berlinang ..............

Gambar dari : Adr25.blogspot.com
Untaian syair lagu karya Ismail Marzuki ini mungkin pas untuk menggambarkan kondisi Indonesia pada Tahun 1950-an. Ketika itu gejolak politik memanas karena adanya berbagai pemberontakan dan mengenang  usainya masa penjajahan tetapi kondisi negara belum juga kondusif.

Sejak saat itu dinamika politik Indonesia terus berkembang naik turun disertai dengan berbagai isu yang mengedepankan rejim tertentu. Saat ini tahun 2013 setelah melewati berbagai tipe pemimpin dan katanya masa reformasi yang berhasil menggulingkan rezim orde baru, yang sebelumnya juga berhasil menggulingkan "rejim" orde lama, maka harapan Rakyat Indonesia tentu sesudah 67 tahun merdeka mestinya sudah pada tahap Adil Makmur dan Sejahtera sebagai mana tujuan dari kemerdekaan yang diungkapkan dalam pembukaan UUD 1945.

Sungguh disayangkan ternyata setiap suatu rejim berdiri tidak serta merta dapat menjalankan amanat UUD 1945 itu dengan baik. Bahkan untuk melancarkan suatu misi tertentu UUD 1945 saat ini sudah mengalami 4 kali amandemen. Lucunya setiap rejim berdiri pasti akan merasa lebih baik dan cenderung menyalahkan rejim sebelumnya. Orde lama berhasil mengeluarkan Indonesia dari kungkungan penjajahan, Orde baru merasa berhasil mengeluarkan Indonesia dari kekacauan politik akibat berbagai pemberontakan, Saat ini katanya orde reformasi merasa berhasil mengeluarkan Indonesia dari kungkungan penjajahan ekonomi dimasa orde baru. Sesungguhnya masih banyak yang saat ini menjadi saksi hidup perkembangan politik setiap orde tersebut, sehingga dapat dijadikan saksi sejarah yang dapat mengungkapkan kebenaran. Jangan sampai sejarah bangsa ini hilang karena kepentingan rejim yang sedang berkuasa, sejarah adalah tetap sejarah, baik buruk harus tetap terungkap agar generasi bangsa ini mengetahui sejarah perkembangan bangsanya.

67 tahun sudah Indonesia merdeka, Orde baru sudah terggantikan dengan era reformasi. Reformasi politik, reformasi demokrasi dan reformasi ekonomi katanya sudah dan sedang berjalan. Kita senang dipuji Amerika bahwa demokrasi di Indonesia berkembang baik, kita senang dipuji pengamat ekonomi dunia bahwa pertumbuhan ekonomi kita baik. Tapi ... apakah kita senang melihat politisi kita gontok-gontokan, saling menjatuhkan, saling injak, menebar fitnah demi untuk keselamatan dan kondite Partainya. Mungkin saja ada yang senang karena kondisi ini menjadi job tambahan bagi pengamat politik ...........

Bagaimana perasaan kita kalau pemimpin yang diharapkan menjadi penyelamat bangsa yang membawa kejayaan Indonesia juga ikut disibukan mengurusi partainya bahkan tega ketika berdoa ditanah suci bunyinya  
  1. Berita SMS ini saya tulis persis di hadapan Kabah, di Masjidil Haram Makkah al-Mukarramah. Setelahalhamdulillah semalam selesai melaksanakan ibadah umroh, insya Allah sebentar lagi saya dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kota suciMadinah al-Munawwarah, untuk sekaligus ziarah ke makam Rasulullah.
  2. Selama berada di Tanah Suci saya terus memohon petunjuk dan pertolongan Allah Swt, agar partai yang kita cintai dapat segera dibebaskan dari berbagai cobaan berat yang kita hadapi dewasa ini. Saya berharap saudara-saudara juga ikut berdoa dan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita bisa segera menemukan solusi yang tepat, bijak, dan bermartabat.
  3. Kepada Ses Wanbin, Ses Wanhor,Sekjen PD, dan Ketua Fraksi PD DPR, supaya berita SMS ini disebarluaskanke seluruh kader di Tanah Air, agar mereka juga ikut berdoa bersama bagi keselamatan dan kebaikan partai kita.
Dikutif dari : Kompas.com - Jumat 8 Februari 2012.

Astaghfirullah...... fikiran suudzon kita pasti menyangka "tidakkah pemimpin negara kita mendoakan kondisi negara, mendoakan kondisi rakyat, mendoakan agar terhindar dari berbagai bencana yang belakangan ini kerap menimpa". Kalau benar begitu alangkah teganya ........
Biarlah hanya Allah yang tahu, beliau pasti tahu dosa pemimpin yang tidak amanah.

Saai ini Ibu Pertiwi bukan hanya menagis dengan linangan air mata,  Ibu Pertiwi pasti sedang menangis tersedu-sedu melihat kondisi Bangsanya ............
Kita rakyat kecil harus memenuhi dada dengan ketabahan dan kesabaran

Palembang, Medio Februari 2013

No comments:

Post a Comment

Bagaimana menurut Anda ?